PENGARUH SELF-LEADERSHIP TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA KOMUNITAS “UMKM BERGERAK”

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh self-leadership terhadap perilaku inovatif anggota komunitas UMKM Surabaya. Self-leadership merupakan proses mempengaruhi diri sendiri melalui bagian mana individu mencapai arah dan motivasi diri yang diperlukan untuk ditunjukkan (Manz 1986, Manz and Neck 2004 dalam Neck & Houghton, 2006). Perilaku inovatif merupakan keseluruhan tindakan individu yang mengarah pada pemunculan, pengenalan, dan penerapan dari sesuatu yang baru dan menguntungkan pada seluruh tingkat organisasi (Kleysen & Street, 2001). Penelitian ini dilakukan pada pengelola UMKM yang menjadi anggota komunitas UMKM Bergerak di Surabaya sejumlah 48 orang. Alat pengumpulan data berupa alat ukur self-leadership (RSLQ) yang disusun oleh Houghton & Neck, (2002) yang terdiri dari 35 butir. Sedangkan untuk alat ukur perilaku inovatif disusun oleh Kleysen & Street, (2001) yang terdiri dari 14 butir. Reliabilitas skala self-leadership untuk dimensi Behaviour focused strategy (r) adalah 0,882, untuk dimensi Natural reward strategies adalah 0,871, dan untuk dimensi Contructive thought pattern strategies adalah 0,809, sedangkan reliabilitas skala perilaku inovatif (r) adalah 0,735. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi linier sederhana, dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara self-leadership dengan perilaku inovatif anggota komunitas UMKM Bergerak di Surabaya, sebesar 0,598 (sedang). Pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan yang diberikan oleh self-leadership terhadap perilaku inovatif anggota komunitas UMKM Bergerak Surabaya (β = 0,489; thitung = 5,061; Sig. Value = 0,000 < 0,05). Sementara itu, kemampuan prediksi self-leadership terhadap perilaku inovatif anggota komunitas UMKM bergerak Surabaya adalah sebesar 48,9%